Pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas namun juga dapat berlangsung di lingkungan masyarakat. Salah satu cara mendidik siswa khususnya dalam rangka mengenalkan budaya dan sejarah bangsa Indonesia dapat dilakukan melalui kegiatan study wisata ke destinasti bernilai sejarah, maupun destinasti yang memiliki nilai budaya baik budaya tradisi maupun budaya baru. Melalui kegiatan study wisata, siswa belajar sejarah dan budaya melalui bukti peninggalan sejarah maupun pertunjukkan yang masih eksis dilestarikan.
Pada tahun 2015 ini siswa SMP Negeri 2 Wonokerto kelas 8 mengikuti kegiatan study wisata ke Jakarta. Kegiatan study wisata kali ini, siswa diberangkatkan pada tanggal 12 Oktober 2015 sekitar jam 15.30 WIB dengan tujuan menghindari macet dikarenakan adanya perbaikan jalan Pantura di beberapa titik. Sebelum keberangkatan pihak sekolah sempat sedikit bimbang dikarenakan beredarnya rumor "balungan enem" yang sangat menjadi perhatian bagi ora Jawa Kejawen, dan kebetulan jadwal keberangkatan study wisata kali ini berpapasan dengan hari sakral tersebut. Sebagai upaya meredam kepanikan yang mungkin timbul, dilakukanlah upaya do'a bersama memohon keselamatan selama kegiatan berlangsung. Namun jika ditilik dari penanggalan hijriyah, tanggal keberangkatan ini cukup baik karena bertepatan dengan akhir tahun Hijriyah 1436 H dan memasuki tahun baru 1437 H.

Rombongan akhirnya berangkat pada jam yang dijadwalkan tapi mundur sedikit sekitar jam 16.30 WIB dan alhamdulillah perjalanan berjalan lancar hingga tempat tujuan. Rombongan sampai di tempat transit tanggal 13 Oktober 2015 sekitar jam 03.00 WIB untuk beristirahat. Selama di tempat transit, siswa dan guru pendamping beristirahat hingga waktu shalat Subuh. Sebelum menuju ke destinasti pertama, Musium Fatahillah, rombongan makan bersama di restoran yang satu lokasi dengan tempat transit.

Sekitar jam 07.00 WIB rombongan berangkat menuju Musium Fatahillah. Ada peristiwa tak terduga, Agen wisata dibuat bingung dengan berbahnya aturan penempatan parkir bus. Rupanya belum lama ini terdapat perubahan kebijakan di area wisata ini. Tempat parkir bus telah disediakan ditempat baru yang tidak jauh dari lokasi, hanya saja minim informasi sehingga cukup membingungkan. Alhasil, setelah bertanya ke beberapa narasumber sampailah kami di tempat parkir yang baru dibuka, cukup lapang dan lumayan nyaman.

Rombongan berjalan kaki dari tempat parkir menuju ke Musium Fatahillah. Sesampai di Musium, ada hal tak terduga kembali terjadi. Rombongan sampai di Musium sekitar jam 08.00 WIB namun Musium belum juga buka, terpaksalah rombongan menunggu cukup lama. Demi memanfaatkan waktu menunggu dan agar tidak jenuh, beberapa siswa maupun pendamping menyewa "Sepeda Onthel" untuk sekedar bersepeda ria mengelilingi pelataran Musium. Moment lengang ini juga dimanfaatkan beberapa siswa untuk meminta berfoto bersama "Bule-bule mancanegara" yang kebetulan juga berkunjung dan menunggu jam buka Musium. Tampaknya siswa dan si bule sama-sama menikmati moment foto bersama ini, terlihat mereka sangat antusias dan sumringah saat berfoto bersama. Dalam kejadian ini sekaligus mengajarkan siswa untuk mengenal dan belajar untuk berkomunikasi dengan warga asing, entah melalui gerak tubuh dan mimik wajah maupun langsung dengan mencoba berkomunikasi dengan bahasa asing (red : Bahasa Inggris). Bagi si bule, ada kesan lucu mungkin saat mendengar siswa yang meminta foto bersama, semoga karena siswanya lucu ya... bukan karena "Bahasa Inggrisnya" belepotan :-D.
Musium Fatahillah menyimpan benda-benda bersejarah mulai dari bentuk Batu, Almari, Meja dan Kursi, Lukisan, Patung, Senjata, maupun foto-foto peristiwa sejarah. Di lokasi ini juga terdapat penjara wanita juga penjara pria pada jaman dahulu.
Selanjutnya rombongan melanjutkan perjalanan ke destinasti berikutnya, Dunia Fantasi Ancol, destinasi yang paling ditunggu tentunya. Untuk ceritanya juga menunggu ya.... di sambung lain kali.... :-D